Toilet Training
Yihaaaa Alhamdulillah udah 2 tahun aja cerita anak lanang umi.. Pertama kali yang mau saya ceritain adalah tentang Toilet Training. Berawal dari niat untuk berhemat, sekalian mengajarkan anak untuk buang air di kamar mandi, jadi kan hasilnya plus² yaaa... Toilet training Aal dimulai ketika usianya sekitar 10-11 bulan, ketika dia bisa berdiri tegak dengan berpegangan. Awalnya, saya mencoba untuk tidak memakaikan popok sekali pakai (pospak)/diapers pada Aal. Mau lihat apa yang terjadi jika anak ini tidak pakai diaper. Hasilnya? Tidak sampai setengah jam, doi pipis dan dia pun menangis. hahhaha..
Entah apa yang ada di pikirannya, mungkin bingung, kok beda dari biasanya. Saya pun memberi pengertian/sounding tentang ini sebelumnya. Inti yang paling utama adalah, KOMUNIKASI. Ok, saya coba pelajari dulu siklus pipisnya. Hasilnya? Tidak sampai satu jam kemudian, doi pipis lagi... Aish, ngelap-ngelap-gotong anak ke kamar mandi-ngelap-ngelap. Rempong. Tapi coba dijalani dulu deh.. (proses ini hanya saya lakukan pada saat waktu bermain di siang hari, waktu tidur siang dan tidur malam masih tetap saya pakaikan diaper, tapi tetep KOMUNIKASI tentang pelajaran toilet training tersebut kepada si tersayang setiap hari sesering mungkin)
Beberapa hari seperti itu, saya benar² kelelahan. Akhirnya saya pakaikan cloth diapers (clodi) alias popok kain. Berharap sebagai underwear sementara supaya kalau bocor (ngompol), tidak langsung membanjiri lantai rumah. Beberapa hari pakai, aman.. Tapi, tiba² suatu hari pa*tatnya malah ruam, padahal sering ganti loh.. Ok, pemakaian clodi pun tidak lama..(padahal belinya lumayaaann ðŸ˜, nggak apa² deh namanya juga usaha toilet training anak).
Setelah mikir lumayan keras, akhirnya saya pakai diapernya yang model pants sebagai underwear. Tapi tantangannya saya harus lebih telaten dan rajin mengingat waktu buang airnya. Awalnya satu jam sekali saya bawa ke kamar mandi untuk pipis atau kalau terlihat wajah ngedennya langsung saya larikan ke kamar mandi. Huhu, ini benar² menguji kesabaran. Karena tidak jarang dia tidak tahan dengan pupnya... ðŸ˜
Lagi²....semua itu saya jalani dengan intens berKOMUNIKASI bahwa: Aal lagi belajar pipis dan pup di kamar mandi, belajar untuk tidak pipis dan pup di diaper lagi.. Belajar yaaa, kalau mau pipis atau pup, bilang sama umi dan kita ke kamar mandi... Keluarkan pipis dan pupnya harus di kamar mandi ya.. 😘
Sampailah usianya 1 tahun lebih, proses belajar ini hanya dilakukan saat di rumah ya. Ketika kami sedang keluar rumah, dia masih ber-diapers untuk mengurangi resiko kerempongan di luar rumah.
Pelan² dengan komunikasi dan SABAR (nah, ini satu lagi resep pentingnya), proses belajar kian baik. Target saya, usia 2 tahun dia benar² lepas dari diapers. Alhamdulillah, sebelum 2 tahun dia sudah bebas dari diapers siang dan malam.
Oh ya, sejak memulai toilet training, kami membiasakan Aal untuk pipis di kamar mandi sebelum tidur siang/malam. Dan mengurangi konsumsi air ketika sudah lewat waktu sholat maghrib. Sambil komunikasi intens lagi tentunya, kalau dia tidak boleh pipis di kasur, panggil umi/abi kalau Aal mau pipis, pipisnya harus di toilet. Tapi saat tidur masih pakai diapers loh ya, sambil saya observasi siklus pipisnya saat tidur. Di siang hari, wktu tidur sekitar 1,5-2 jam diapernya kering. Waktu tidur di malam hari, saya cek tiap jam 12 malam, masih kering. Saya cek lagi jam 4 pagi, basah.. Ok, besoknya saya cek jam 2an pagi, masih kering. Saat itu juga saya buka celana dan diapernya lalu diangkat ke kamar mandi untuk pipis. Dia bingung, "Kenapa mi?", saya pun memberi pengertian, "pipis dulu sayang..keluarkan di kamar mandi, tidak di kasur..". Beberapa lama seperti itu dan saya selalu bergantung pada alarm pipis Aal jam 2-3 pagi..
Akhirnya ketika Aal berumur 1 tahun 7 bulanan, dia mulai tidak memakai diapers lagi saat bermain dan tidur siang/malam, dia pakai underwear..yeee! Pakai diaper hanya saat pergi keluar rumah, itupun hanya untuk safety. Tiap 1,5-2 jam sekali saya bawa ke toilet untuk pipis. (Baca: toilet ya, bukan di sembarang tempat). Saat itu dia sudah bisa bilang kalau dia mau pup, "Umi...ook", hahaha. Untuk pipisnya, dia bilang ketika pipisnya sudah mengalir, "Umi, Aal pipis..", hahhahaa.
Sampailah pada usia 2 tahunnya, Alhamdulillah dia sangat jauhh lebih baik. Sudah bisa mengatakan kalau dia mau pipis walaupun underwearnya sedikit basah, tapi dia bisa menahan sisanya untuk dibuang di kamar mandi. Dan dia benar-benar sudah lepaass dari diapers.... Thank you kerja samanya ya anak sholehhh 😘😘
Yaa begitulah perjalanan kami yang cukup panjang.. Maafin kalau tulisan uminya Aal agak berantakan ya. Semoga bermanfaat untuk kita semua belajar bersama. 😊
Selamat ber-TOILET TRAINING.... 😄😄😄
#Aal2Tahun
0 comments