Maryam 1 Tahun
MasyaAllah Tabarakallah. Photo by: Umi |
Pagi ini setahun yang lalu, saya baru saja mendengar suara tangisan manja seorang bayi perempuan. Jatuh cinta lagi. Allah mempercayai saya untuk mecintai seorang lagi sebagai titipan. Titipan loh, tapi sering kali saya merasa memiliki. Astaghfirullah.
Siti Maryam adalah sebuah nama yang sudah jauh ada di dalam hati kami. Saat kehamilan anak pertama, suami saya mempersiapkan 2 nama masing-masing untuk anak laki-laki dan perempuan. Siti Maryam sudah lama menjadi anak impian dan dambaan kami, meskipun Siti Maryam hadir di luar perencanaan kami, namun Siti Maryam hadir atas perencanaan Allah yang jauh lebih indah dari pada perkiraan kami tentunya.
Lahir tanggal 3 Januari 2017, dengan berat 3,4kg dan panjang 51cm secara Sectio Caesarean (SC/sesar). Dia membuat saya merasakan 'nikmat'nya kontraksi hingga bukaan 4, tapi sudah 3-5 menit sekali dan sakit. Ternyata dia mau menerobos luka bekas jahitan SC yang lalu, pintu tempat mamas keluar kami menyebutnya. Qadarullah, SC memang jalan terbaik setelah kami (saya dan dokter kandungan kesayangan saya) berusaha untuk Vaginal Birth After Caesar (VBAC). Bagaimana tidak? Saat proses caesar berlangsung, dokter bilang "Alhamdulillah, Jul... Keputusan kita tidak salah untuk SC kembali, dia salah jalan, kalau dibiarkan lama bisa merobek rahim bekas jahitan luka SC yang pertama. Dan juga, dia terlilit 2x.. Tidak apa-apa ya, kita sudah berusaha untuk VBAC tapi Allah bilang SC yang terbaik". Tak lama kemudian, terdengarlah suara tangisan melengking keras tapi manja (masih sama gaya tangisannya dengan yang sekarang, hehe). Ya, saya memang masih sangat ingin normal saat akan melahirkan anak kedua. Alasannya supaya saya tidak lama-lama di rumah sakit, supaya bisa kembali mengurus Aal, saya tidak kuat lama-lama tidur di rumah sakit tanpa Aal di samping saya, kasian Aal gimana kalau tidak tidur tanpa saya. Ah, banyak kekhawatiran saya.
Baca juga: Tips Mempersiapkan Kakak Menyambut Kehadiran Adik.
Ikhlas. Ya, saat menghitung hari tiba, saat itu pula saya kantongi perasaan ikhlas. Apapun yang terjadi saya akan terima. Termasuk keputusan SC lagi ini. Alhasil, saya lebih santai dan tidak canggung ketika akan dioperasi. Hanya saja bedanya, saya sambil menahan rasa sakit kontraksi yang makin menjadi-jadi. Terima kasih Maryam, setidaknya Umi bisa merasakan sedikit sakitnya Mama melahirkan Umi.
Maryam Tumbuh
MasyaAllah Tabarakallah, Maryam sekarang tumbuh menjadi anak yang ceria, cerdas, cantik, bisa meniru gaya saya memberitahunya, sudah mulai mengetahui beberapa bagian tubuhnya seperti gigi, lidah, kaki, dll. Maryam juga sudah bisa berjalan, meminta sesuatu dengan sepotong suara berisyarat dan bahasa tubuhnya, seperti meminta nenen, mau minum, mau makan, dll. MasyaAllah. Keberadaaannya menjadi pusat keceriaan kami, tingkah, gaya dan ekspresinya kadang membuat geram yang melihat. MasyaAllah.. Semoga sehat selalu, sayang.
Mendidik Anak Perempuan
Mendidik anak perempuan artinya kita mendidik calon ibu, sang pembangun peradaban, sebuah madrasah. Ah ini berat. Apalagi tantangan dunia jaman now yang memang mengharuskan kita untuk benar-benar tidak boleh lengah. Menjadi ibu jaman now bukan hanya sekedar melahirkan, bahagia, aktif di sosmed dengan foto-foto anak yang lucu, nongkrong, update gaya kece mamah muda, dll.. Tidak. Kita harus belajar dan terus belajar. Dahaga ilmu tentang keibuan, pendidikan anak dan keluarga, ini sangat penting di jaman now. Karena amanah ini berat, pantaslah Allah janjikan Surga. Kalau gampang ya paling hadiahnya piring atau gelas cantik, mak, hehehe.
Doa Di Balik Nama
Seperti sosok yang ada pada namanya (Siti Maryam Ibunda Nabi Isa AS), semoga kelak ia akan tumbuh menjadi wanita sholehah. Bisa menjaga kesuciannya, wanita tangguh, wanita yang sabar dan lembut. Menjadi penolong kedua orang tuanya di akhirat. Menjadi wanita berilmu, menjadi panutan dan bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin Aamiin Ya Robbal'alaamiin.
Terima kasih sudah membaca dan ikut mendokan Maryam. Sesungguhnya doa yang sama pun mengalir padamu juga. Aamiin.
Juli Yastuti
Batam, 3 Januari 2018.
2 comments
Amin,,,sholehah ya maryam unyu2..tulisan nya menyentuh saya bgt ini...tq for sharing
ReplyDeleteMasyaAllah tabarakallah Maryam, semoga menjadi anak shaleh dan sehat selalu ��
ReplyDelete