Design by: Lubnah Lukman

Foto bersama Tim Kopi Write Indonesia.

Menjadi penulis adalah cita-cita saya sejak dulu yang hilang tertelan pelajaran-pelajaran sekolah yang berjibun. Sejak SD, saya sudah menulis diary, meskipun dari saya untuk saya saja, tidak ada yang membaca. Diary itu saya gembok dan saya simpan, tidak ada yang tahu, termasuk orang tua saya. Ketika saya semakin tumbuh remaja dan setengah dewasa, diary itu saya buang karena tiba-tiba merasa malu dengan tulisan sendiri dan tidak mau dibaca oleh orang lain. Sekarang saya menyesal pernah melakukan itu, serius. Setelah kejadian itu, saya hampir tidak pernah menulis lagi.

Tahun 2011, saya berstatus sebagai mahasiswa yang lumayan aktif di organisasi kampus. Berada bersama teman-teman yang beberapa di antara mereka suka menulis. Rasa untuk menulis hadir lagi setelah sekian lama saya tinggalkan. Tidak butuh waktu lama, saya mulai membuat blog dan menulis tentang apa saja. Kebanyakan, sih, tentang kegiatan mahasiswa, sedikit tentang diri saya, sahabat, dan beberapa puisi. Awalnya sempat malu lagi dengan tulisan saya, tapi kali ini saya biarkan saja. Lucu juga kalau sekarang saya baca-baca lagi, hehe.

Saya mulai serius menulis di blog saat saya terpaksa harus membuat tugas perkuliahan online dari Institut Ibu Profesional (IIP). Saat itu diawali dengan kelas matrikulasi. Saya pun bersih-bersih ruang blog saya yang berdebu, lama sudah tidak saya tuliskan. Semakin semangat dan senang menulis ketika saya bergabung di Rumbel Menulis (Rulis) Ibu Profesional Batam. Terlebih lagi saya ikut bergabung di WAG Calon Penulis IIP Batam. Membaca nama grupnya saja gemetar kaki saya, hehe. Mungkin lewat jalan inilah Allah beri saya petunjuk dan titik terang untuk menjadi penulis buku. Ah, ketinggian ya bahasanya 'penulis buku'. Bermimpi boleh, kan? Tolong aamiin-kan, ya.. Hehehe.

Whatsapp Grup menjadi ruang mimpi kami.

Tibalah saatnya saya dan teman-teman yang berjumlah 20 orang mengikuti workshop yang bertema "Workshop Sehari Jadi Buku" bersama tim Kopi Write Indonesia. Pematerinya kece-kece, ada Mbak Heni Lestari (Heenee), Mbak Dwi Arum, dan Mbak Dian Ikha Pramayanti. Senang sekali rasanya bisa bertemu dan menyerap ilmu dari beliau semua. Maafkan jika acara tidak sesuai ekspektasi ya, Mbak.. Maklum, namanya emak-emak yang masih ingin mengejar ilmu meskipun tertatih-tatih mengejar waktu antara keluarga dan acara.

Mbak Dwi, Mbak Dian, dan Mbak Heenee dari Tim Kopi Write Indonesia. Photo by: Erli.

Seperti biasa, setiap kelas yang diadakan Ibu Profesional Batam tidak pernah bersuasana tenang. Pastilah ada iklan anak nangis, anak mau nyusu, rewel, anak yang tiba-tiba minta pulang, anak yang kebelet pipis, anak yang lewat-lewat nutupin infocus (anak saya, nih, hehehe), ya begitulah kelas emak-emak. Tapi walaupun mata mengawasi anak, tangan mengurusi anak, telinga dibagi dua untuk mendengar materi dan cerita anak, insyaAllah kami tidak kapok untuk belajar.

Suasana belajar "Calon Penulis Ibu Profesional Batam."

Aal menggambar. Kalau bosan, dia lewat-lewat di depan infocus.

Saya membacakan tulisan singkat berjudul "Ekspektasi".

Banyak ilmu baru yang saya dapatkan dari beliau semua sebagai koreksi dari tulisan saya selama ini. Sadar, ternyata masih banyak sekali kelirunya. Ya, namanya juga belajar. Kalau kita sudah tahu dimana letak kesalahan, berarti kita sudah belajar. Semoga kedepannya bisa mempraktekkan ilmu menulis lebih baik lagi, dan semoga impian kami untuk menjadi "Penulis IIP Batam" bisa terwujud atas kerja sama dan bimbingan dari tim Kopi Write Indonesia. Aamiin.

Semangat menulis ya, teman-teman.. Yuk, sama-sama kita menebar manfaat dengan karya. 😊

#AliranRasa
#WorkshopSehariJadiBuku