Review Materi Bunda Sayang Sesi #7, SEMUA ANAK ADALAH BINTANG
Aal & Maryam, bintang hatinya Umi. |
Alhamdulillah, berlalu sudah 6 bulan kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesional (IIP). Setelah habis 1 semester perkuliahan, ternyata di IIP ada liburan semesternya juga, loh. Hehehe.
Liburan telah usai, sekarang masuk bulan ke-7 dan materi sesi #7. Ada yang spesial untuk saya, tentunya berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Yes, kali ini saya kebagian tugas menjadi Koordinator Bulanan (Korlan). Senangnya mendapatkan tugas tambahan, terlebih lagi ini mulai memasuki bulan suci Ramadhan. Ah, merasa spesial!
Alhamdulillah, tugas menjadi Korlan tidak memberatkan karena Fasilitator kami yang baru, Mbak Ika Pratidina dan teman-teman perangkat kelas lainnya yang baik hati, selalu siap berbagi dan melayani. Terima kasih, Mbak Ika dan teman-teman!
Kembali lagi membahas review materi sesi #7 tentang Semua Anak Adalah Bintang. Saat membaca materi ini, masyaAllah luar biasa. Semua anak adah bintang, tak jarang hal ini kadang kita lupakan. Berekspektasi tinggi terhadap anak, sehingga melupakan "bintang" yang sesungguhnya bisa bersinar terang benderang.
Kesalahan terbesar kita adalah membanding-bandingkan anak kita dengan anak lainnya. Si A sudah bisa jalan, si B kok belum? Ah, banyak lagi topik perbandingan anak lainnya, susah untuk saya jabarkan satu per satu.
Sakit nggak, sih? Ketika anak kita dibanding-bandingkan? Ya, iyalah! Terlebih lagi diri si anak. Dia akan merasa tidak percaya diri dan merasa tidak dihargai.
Disela diskusi kami mengenai materi ini, Mbak Ika menyebutkan bahwa ada 4 hal yang biasanya menajdi bahan perbandingan pada anak:
1. Fisik
2. Karakter
3. Kemampuan belajar
4. Kepandaian
4 hal ini jelas tidak bisa dibandingkan dengan anak lain. Bukankah itu semua sudah menjadi anugerah dari Allah untuk masing-masing anak?
"Kakaknya berisi ya, kok adiknya kurus, sih?" Pedih.
"Itu temannya sudah bisa baca, masa kamu belum?" Sakit.
Berdasarkan pengalaman, kejadian ini terjadi bukan hanya dari orangtua si anak. Bisa juga dari tetangga, nenek, kakek, tante, om, dan lainnya.
Jika hal ini terjadi, apa yang harus kita lakukan untuk "menguatkan" anak?
Kunci diri mereka dengan kalimat motivasi yang positif.
Saya pernah mengatakan pada Aal, "Sayang, tiap anak, tiap orang, itu berbeda. Tidak bisa disamakan, dan tidak harus sama. Aal tidak suka makanan pedas, adik suka makanan pedas, itu tandanya Aal dan Maryam berbeda. Tidak masalah, ya. Semua anak Umi pintar, makannya banyak, walaupun makanannya beda."
Suatu ketika ada seorang family yang berkunjung pas di jam makan pagi mereka dan berkomentar "masa' Mas Aal nggak kuat makan pedas, sih? Adik saja kuat, tuh."
Lalu Aal menjawab, "lah, kan tiap anak beda-beda. Aal memang nggak suka pedas, adik suka pedas."
Jleb!
Yuk, ah, berenti membandingkan anak. Tantangan kami di materi sesi #7 ini adalah mencari satu saja sisi unik dan kelebihan anak setiap harinya.
Fokus pada kelebihannya, bukan pada kekurangannya.
MEMBUAT GUNUNG, BUKAN MERATAKAN LEMBAH
Melalui materi Bunda Sayang kali ini, kami belajar untuk membantu anak menemukan misi spesifiknya berada di muka bumi. Apa passion-nya, apa kebisaannya, lagi-lagi apa kelebihan dan keunikannya?
Apa hal yang membuat matanya berbinar (enjoy)? Apa hal yang membuatnya rela berlama-lama memperlajari hal tersebut meskipun itu berat (easy)? InsyaAllah mereka akan hebat di bidangnya (excellent) dan muncul produktivitas dan apresiasi karya di bidangnya (earn).
Ikan jago berenang, jangan buang waktunya untu belajar terbang agar bisa seperti burung. Ajarkan dia berbagai macam teknik renang, maka dia akan menjadi perenang hebat. Ini namanya membuat gunung.
ALLAH TIDAK PERNAH MEMBUAT PRODUK GAGAL
Tidak ada anak bodoh di muka bumi ini. Yang ada hanyalah anak-anak yang kurang mendapat kesempatan belajar dengan orangtua/guru yang tepat, yang senantiasa mau belajar untuk bisa mengajar, yang mau mengajarinya sesuai metode belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak tersebut.
Tugas kita, selalu belajar dan memantaskan diri agar layak di mata Allah, memegang amanah besar anak-anak yang luar biasa. Bantu mereka menemukan cahaya bintang dalam dirinya, karena mereka semua adalah BINTANG.
13 comments
Betul,setiap orang pasti berbeda satu sama lain.
ReplyDeleteBaik karakternya juga hal apapun.
Tak terkecuali kakak beradik pun bisa lain kesukaan.
Kewajiban ortu membesarkan anak cukup mengarahakan ke hal2 baik.
Yess, bahkan kembar sekalipun, mereka tetap berbeda.. terima kasih sudah berkunjung :)
Deletewah bener banget nih ummi, semua anak adalah Bintang hehe, pastinya dengan karakter dan keahlian mereka masing-masing
ReplyDeleteMasyaaAllah... jadi termotivasi ya untuk menddidik anak sesuai fitrahnya. Memang itu PR orang tua untuk menemukan kelebihan si anak dan mengasahnya supaya anak semakin berbinar-binar...
ReplyDeleteOh.
ReplyDeleteJadi materi bunsay udah sampe sini yaa..
wkwkw
nasib masuk kelas remedi !
huauahhaa
Bener banget mbak. Beda anak beda karakter dan beda cara menanganinya. Pengalaman punya dua anak dengan karakter dan cara belajar yang berbeda. Pada akhirnya, orangtuanya yang harus bisa memahami cara mendidik dengan perbedaan itu. Ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya. Yang paling paham karakter anaknya. Semoga kita dimudahkan mendidik anak-anak agar jadi anak sholeh dan sholeha. Aamiin...
ReplyDeletewah bener banget ummi. semua anak adalah bintang. tinggal orang tuanyalah yang mendidik anak tersebut supaya makin bersinar. saya juga setuju kalau kita gak boleh membanding bandingkan anak. karena semua anak mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
ReplyDeleteSetuju. Setiap anak termasuk kita dianugerahi karatkter yang berbeda2. Tinggal orangtua mengarahkan sesuai gayanya, mendidik anaknya supaya terpelajar dan pinter sesuai karakternya. nice parenting blog
ReplyDeleteahh juli, mantap nih korlan materi 7 ini, langsung ada review :D
ReplyDeleteBener banget kak, semua anak adalah bintang... Jika Kita nggak ngebandingkan mereka, maka mereka akan tumbuh Dan berkembang dengan pd.. wah blog parenting banget ya
ReplyDeleteTidak ada produk gagal bener banget. Tiap anak punya keunikan dan keunggulan tersendiri, tinggal bagaimana pendekatan dan pengarahan dari orang tuanya.
ReplyDeleteSuka sekali dengan quot:"Allah tidak pernah membuat produk gagal". Yes it is very true... Bahkan anak yang tidak sempurna sekalipun adalah bintang. Setiap anak memiliki keistimewaan masing-masing, sebab itu tidaklah baik jika membandingkan anak satu dengan anak yang lain termasuk anak kita sendiri...
ReplyDeleteanak saya dulu dibanding bandingkan dengan sepupunya karena badannya kecil
ReplyDeletesaya ga peduli
saya tahu anak punya kelebihan dan kekurangan masing-masing
jadi saya selalu support anak
alhamdulillah sekarang meski badan kecil anak saya kuat, berani dan bisa melakukan hal di luar kemampuan anak seusianya
memang dorongan positif dr orang tua yang utama