Penyebab Stres Pada Ibu Rumah Tangga dan Cara Megatasinya
Banyak orang yang beranggapan bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga itu mudah, pekerjaannya dianggap sepele. Padahal menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga itu berat. Bayangkan saja, kita bekerja 24 jam dalam 7 hari, tidak berlaku hari libur nasional, tanpa cuti, dan lain sebagainya layaknya pekerja pada umumnya. Untuk itu, tidak dipungkiri akan ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab stres pada ibu rumah tangga.
Stres pada ibu rumah tangga sangat berbahaya karena bisa berdampak buruk pada anak-anak. Misalnya, ibu menjadi beeperilaku buruk seperti mudah marah dan berteriak, bahkan parahnya sampai bisa ringan tangan, na'udzubillah mindzalik. Dan ingat, anak usia balita sangat cepat meniru lingkungan sekitarnya. Besar kemungkinan anak juga bisa meniru perilaku buruk ibu, loh. Nah, efek buruknya jadi melebar!
Lalu, apakah anak-anak termasuk penyebab stres pada ibu rumah tangga? Saya rasa tidak. Tidak ada seorang ibu yang merasa 'disusahkan' oleh anak-anaknya sesusah apapun realitanya. Kecuali jika ibu tersebut tidak dalam keadaan sehat lahir dan bathin, alias mengalami stres.
Berikutnya akan saya tuliskan beberapa penyebab stres pada ibu rumah tangga beserta solusinya.
Caution! Bagi para suami juga silahkan ikut membaca karena peran Anda sangat penting.
1.Komunikasi yang Tidak Lancar Dengan Suami
Faktor kesibukan pekerjaan dan minimnya waktu berkumpul bersama keluarga kadang membuat komunikasi tidak lancar. Waktu untuk bercerita, berdiskusi tentang visi misi keluarga, atau sekedar curhat pun menjadi tersita. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi kesalahpahaman, pemikiran yang buruk (su'udzon), dan kejadian kurang menyenangkan lainnya yang dapat memicu stres pada istri.
Solusi:
Butuh waktu ngobrol berdua setiap harinya. Paling asyik kalau pillow talk, bicara berdua tentang apapun sebelum tidur setelah anak-anak sudah tidur. Tutup harimu dengan berbagi cerita dengan pasangan, tentang hari itu, atau tentang apa saja. Ingat, pillow talk itu tanpa pencat-pencet gadget, ya! Biar lebih manjah..
2. Kurangnya Bersosialisasi
Menjadi ibu rumah tangga cukup menyita waktu sang ibu setiap harinya. Mengurus rumah dengan segala tugas 'inem'nya, mengurus anak, mengurus suami, mendidik anak, dan lain sebagainya membuat kita lupa bersosialisasi. Walaupun di sekitar rumah ada tetangga, tapi rasanya berbeda, apalagi jika berbeda visi dengan tetangga. Teman-teman dan keluarga lainnya juga tidak berada dekat dengan kita, alhasil kita jadi merasa sepi dan sendiri.
Solusi:
Bicarakan dengan baik pada suami, minta izin suami untuk bisa berkunjung ke rumah teman, hang out bersama teman-teman, atau berbelanja bulanan bersama teman-teman. Asalkan anak-anak tetap di-handle dengan baik, dan tetap dalam pengawasan.
3. Kurang Me Time
Me Time adalah sesuatu yang langka bagi sebagian besar Ibu Rumah Tangga. Bisa menikmati makanan tanpa gangguan dari anak-anak atau ke toilet tanpa digedor-gedor dan diteriaki anak saja itu sudah me time, loh. Bisa juga me time dengan melakukan hobby, misalnya membaca buku, menulis, dan lain sebagainya.
Solusi: Berbagi tugas dengan suami. Pak, saat weekend ajaklah anak-anak bermain, luangkan untuk quality time bersama mereka. Di kesempatan ini, istri Anda bisa melakukan sesuatu yang ia sukai, atau hanya sekedar luluran sendiri di kamar mandi.
4. Kurang We Time
Selain butuh waktu untuk diri sendiri (me time), waktu untuk we time dengan pasangan tak kalah penting. Kesempatan ini bisa digunakan untuk me-recharge kembali rasa cinta yang ada. Ibarat tanaman, tentu harus disiram dan diberi pupuk setiap hari, kan? Sama halnya dengan sepasang suami istri.
Solusi: We time bisa dilakukan sama seperti menjaga komunikasi berdua dengan pillow talk. Selain itu, coba beraktifitas berdua seperti masak berdua, main game berdua, nonton film berdua, dan saling berpelukan setiap harinya. Coba deh, Pak, pasti istrinya nggak bakal ngomel-ngomel lagi! Hehehe.
5. Hubungan Kurang Baik dengan Keluarga Besar
Menikah bukan berarti kita hanya menikah dengan pasangan, melaikan juga dengan keluarga pasangan yang akhirnya terbentuklah keluarga besar. Ketidakcocokan atau konflik memang akan ada saja, secara kita dari latar belakang, kebiasaan, pola pikir, cara didik yang berbeda.
Solusi: Sadari bahwa ini adalah hal yang biasa terjadi. Kita yang harus bisa menempatkan diri, jangan berharap atau menuntut mereka harus menjadi seperti yang kita inginkan, perbanyak kata yang menerima dari pada kata yang membantah. Segala perbedaan yang ada tidak bisa dipaksa untuk harus sama. Sesekali bawalah buah tangan ketika berkunjung, atau bisa juga memberi hadiah. Tetap berbuat dan bersikap baik dan ramah, cintai dan sayangi mereka seperti menyayangi pasangan kita.
Cara Mengurangi Stres Ibu Rumah Tangga:
1. Menyadari bahwa tugas ibu adalah itu mulia, gaji termahal yang tidak dari tangan manusia, melaikan tangan Allah berupa pahala.
2. Berdoa dan kerjakan semua karena Allah agar senantiasa ringan dan mudah.
3. Segala cobaan dan permasalahan adalah tantangan, bergantunglah hanya pada Allah saja, Dia sebaik-baiknya penulis jalan cerita hidup kita.
4. Berharaplah hanya pada Allah saja, jangan berharap pada selain-Nya.
5. Ingatlah anak, mereka adalah ladang amal terbesar. Jangan jadikan mereka pelampiasan, jika tidak mau ladang itu terbakar.
Itulah beberapa penyebab stres pada ibu rumah tangga beserta solusi dan cara menguranginya. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan ini.
Tetap semangat, Bu-ibu...
Kalian itu manusia luar biasa kuat!
Realita memang tidak semudah barisan kata di sebuah tulisan. Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat di kala kita lupa bahwa menjadi ibu rumah tangga itu mulia. Berat memang, tapi ingatlah balasannya adalah Surga!
3 comments
Stres oh stres..��
ReplyDeleteSngt kompleks klo ngmongin stres pd IRT kyknya..��
waaahhhh sangat bermanfaat sekali, trimakasih tips nya kak :))
ReplyDeleteAwesome blog you have heere
ReplyDelete