Pengalaman Membeli Kacamata Menggunakan BPJS Kesehatan
Pengalaman Membeli Kacamata Menggunakan BPJS Kesehatan. Akhirnya saya mantap menutuskan untuk berkacamata. Sudah lama saya merasa bahwa saya membutuhkan kacamata. Tapi entah kenapa saya ragu, tidak percaya diri dan merasa wajah saya kurang cocok kalau memakai kacamata.
Pernah iseng nyobain kacamata di mall-mall atau kacamata punya teman, ya ampuun...kok merasa aneh sama muka sendiri. Hahaha. Tapi syukur Alhamdulillah...akhirnya sekarang saya menemukan kacamata yang cocok dan pas di wajah saya. Ya, minimal saya bisa percaya diri saat memakainya. Ya, khaan?
Image Source |
Ini pertama kalinya saya beli kacamata menggunakan BPJS Kesehatan.
Saya mendapat informasi bisa beli kacamata mengunakan BPJS Kesehatan awalnya dari mertua saya, lalu saya juga pernah baca salah satu blogger di Kepri yang pernah punya penglaman yang sama. Saya penasaran, dong. Apalagi kan ada subsidinya, lumayan bisa meringankan dan sedikit menghemat.
Kacamata yang pas untuk saya. |
Jadi gini, lho, rangkaian proses kalau kita mau beli kacamata menggunakan BPJS Kesehatan. Maafkan kalau ada yang kurang, karena saat itu enggak terpikir untuk ditulis di blog. Jadi, minim foto-fotonya, deh. Mon maap, yak..
1. Datang ke klinik atau fasilitas kesehatan (faskes) pertama yang tertera di kartu BPJS Kesehatan
Saya datang ke Klinik Harapan Kita Pesona Asri selaku faskes 1 dan mendaftarkan diri untuk berkonsultasi dengan dokter umum. Setelah saya menyampaikan keluhan tentang mata saya dan mau memakai kacamata, dokter langsung minta petugas untuk menyiapkan surat rujukan ke dokter spesialis mata di rumah sakit yang sudah ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
2. Mendatangi dokter spesialis mata
Segera datangi dokter spesialis mata di rumah sakit yang sudah ditentukan oleh BPJS Kesehatan, masa berlaku rujukan adalah 1 bulan setelah rujukan itu dikeluarkan oleh faskes 1. Rumah sakit yang saya tuju adalah RS. Elisabeth Batam Kota, di sanalah mata saya diperiksa sampai akhirnya dokter memberikan resep untuk pembelian kacamata.
Resep kacamata harus dilegalisir (diberi cap) oleh pihak rumah sakit agar resep tersebut bisa digunakan ke optik untuk membeli kacamata. Perawat atau petugas rumah sakit pasti memberi petunjuk, dimana kita harus melegalisir resep tersebut.
3. Mendatangi optik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
Kita tidak bisa memilih optik sesuka kita, hanya ada beberapa optik saja yang bekerjasama dengn BPJS Kesehatan dan bisa menerima resep kacamata kita. Bersama resep kacamata yang sudah dilegalisir, terlampir juga daftar optik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Tinggal pilih salah satu optik yang menurut kita paling OK. Alhamdulillah, optik-optik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di Batam adalah optik-optik ternama yang memang sejak dulu sudah eksis di Batam seperti Batam Abadi, Surya Optical dan lain sebagainya.
Oh ya, masa berlaku penukaran resep untuk membeli kacamata juga hanya 1 bulan. Jadi, buruan datang ke optiknya dan pilih kacamatamu segera!
4. Pilih frame kacamata yang pas dan cocok di wajah
Memilih frame kacmata ini susah-susah gampang buat saya. Sebelumnya, saya sudah mencari refrensi tentang tips memilih kacamata sesuai bentuk wajah (silahkan googling atau youtube). Tapi tetap saja kebingungan ketika dihadapkan oleh banyaaak macam frame kacamata pas tiba di optiknya. Dari yang harganya 800an, 500an, dan 300an saya coba. Akhirnya, pilihan jatuh ke frame kacamata yang saat ini saya gunakan.
Senangnya ketika menemukan frame yang pas, karena ternyata harganya Rp380.000 (include lensa). Bahagia, dong, karena harganya nggak mencekik dompet, euy! Hehehe. Nah, BPJS Kesehatan memberikan bantuan (subsidi) untuk pembelian kacamata dengan potongan sebesar Rp300.000 untuk Kelas 1, Rp250.000 untuk Kelas 2 dan Rp100.000 untuk Kelas 3. Jadi, sisanya kita tambahkan sendiri. Berhubung BPJS Kesehatan saya kelas 1, jadi saya hanya nombok Rp80.000 saja untuk mendapatkan kacamatanya. Horeeee!!
---
Itu saja rangkaian proses yang harus kita lakukan untuk membeli kacamata menggunakan BPJS Kesehatan. Saya punya beberapa catatan atau tips yang harus kita lakukan agar proses di atas berjalan lancar.
1. Telpon rumah sakit yang ditunjuk sebelum datang, pastikan dokter ada atau tidak, jadwal dokter jam berapa, ambil antrian jam berapa, dan apa saja berkas yang harus disiapkan untuk mendaftar. Entah itu KTP asli, KK, foto copy surat rujukan dan sebagainya.
2. Pastikan kita datang sebelum masa berlaku rujukan atau penukaran resep berakhir, supaya kita tidak bolak balik mengulang prosesnya dari awal.
3. Setelah mendapatkan kacamata dari optik, jaga dan rawat baik-baik kacamatanya karena BPJS Kesehatan akan menanggung kacamata lagi setelah 2 tahun berikutnya. Kalau sebelum 2 tahun sudah rusak, ya bayar sendiri tanpa subsidi, Shayy... Hehehe.
4. Pilih frame yang sesuai dengan wajah dan membuatmu percaya diri saat memakainya. Memakai kacamata itu berarti merubah penampilan, jadi jangan terburu-buru memilih. Sayang, kan, kalau kacamata yang sudah dibeli tidak terpakai karena merasa kurang cocok dan kurang pas belakangan.
Itu saja, 4 tips singkat dari saya, semoga bermanfaat dan semoga membantu. Silahkan komentar di bawah kalau kira-kira ada yang kurang dari apa yang sudah saya deskripsikan, yaa....
Tampilan baru, berkacamata. |
38 comments
Infonya menarik kak. Masih banyak masyarakat yang belum tau. Mantul kak...
ReplyDeleteMakasih, bang... ��
DeleteSudah lama aku pingin bikin kacamata pakai BPJS, tapi nggak ngerti prosesnya, ku pikir bakal ribet banget, ternyata nggak juga ya. Besok mau tanya-tanya ke faskes ah. thx infonya ya mba :)
ReplyDeleteTos, mba.
ReplyDeleteKacamata aku sekarang juga disubsidi BPJS, untuk 2 tahun ke depan.
Jadi, kalau dalam waktu itu kudu ganti kacamata, harus rogoh kocek sendiri, HIHIHI.
Setuju, prosesnya sederhana, percis seperti yang mba tuliskan di atas, kurleb laaa ^^
wah boleh nih dicoba selama ini bpjs belum permah dipakai utk klaim kacamata
ReplyDeleteSaya pernah ngurus kacamata via BPJS juga, lumayan lah bisa ngebantu dompet. hehe
ReplyDeleteAku blm pakai nih fasilitas rembus kacamata pake BPJS, selama ini pake fasilitas kantor aja krn malas ribet. Tp sebenernya klo mau dijalani ya gk seribet itu yaaa
ReplyDeleteLumayan juga yaa, dapatnya 300 ribu utk yg kelas 1. Mau coba ah buat suamiku. Tfs mba
ReplyDeletenice info ya.
ReplyDeletebelum banyak yang tau niiih
wah infonya yang menarik, kapan-kapan perlu dicoba sis. hehehee
ReplyDeleteWah bagus nih idenya. Makasih infonya Mbak
ReplyDeleteAku juga beli kacamata pakai BPJS, lumayan menghemat, tapi sayangnya pembelian kedua framenya ga cocok sama muka, lol. Jadi ga kepake deh kacamatanya.
ReplyDeleteWah sama ni. Sy jg pake bpjs bhat ganti kacamata sprti yg sy tulis di blog saya hehe. Sekarang udah 1 thn pake dan udah dirusak sm anak padahal nomboknya lumayan huksss
ReplyDeleteInfonya bermanfaat banget, nih, soalnya saya belum pernah beli kacamata pakai BPJS, ternyata bisa ya
ReplyDeleteEuiii, keve bennner pake kacamata. Beda jd + cantik lho
ReplyDelete. Bunda udah 5tahun gak kontrol mata. Tapi masih bisa koq masukkin benang ke lubang jarum, hehe
..
Ternyata prosesnya gak seribet yang dibayangin ya.. Subsidinya lumayan pula. Makasih sharingnya ya, Jul..
ReplyDeleteHehe..jadi ingat, terakhir beli kacamata gak pakai BPJS seperti biasanya. Sayang setelah jadi kok malah gak kepakai karena ada yg kurang pas.. Hm, jadi sayang deh..
ReplyDeletebaru-baru ini ada teman saya yang ganti frame + lensa kacamatanya, tapi dia gak pake BPJS, katanya ribet.
ReplyDeleteTapi setelah membaca tlisan Mba Juli ini, ternyata gak seribet cerita teman saya deh, kayaknya teman saya itu yang memang malas ngurus-ngurus
Aku jadi pengen beli kacamata nih mba. Kayaknya sudah waktunya ganti. Tapi makasih ya sudah sharing cara beli kacamata pakai BPJS. Bermanfaat banget
ReplyDeletesaya baru tau kalau bisa membeli kacamata dengan BPJS. Kebetulan saya gak pake kacamata tapi orangtua saya pada pake semua. mau forward artikel ini ah, biar ganti kacamata pake bpjs hehe
ReplyDeleteCari kacamata itu seperti mencari jodoh. *eh :p
ReplyDeleteYa pokoknya mencari kacamata memang cocok-cocokan. Saya gak pakai BPJS. Sayanya yang malas proses ini itu. Pengennya langsung ke optik, bikin, dan beres. Padahal lumayan banget ya kalau dicover BPJS
Kalau saya cuma pernah periksa ke dokter aja pakai BPJS. Tapi sekarang udah nggak bisa pakai BPJS lagi karena saya bukan kuli pabrik lagi jadi BPJS yang saya punya tidak bisa digunakan. Huhuhu.
ReplyDeleteWah asyik ya, bisa di-cover dengan BPJS.
ReplyDeleteSelama ini inginnya langsung cepet. Periksa terus langsung beli kacamatanya deh :))
Akhir Maret kemarin saya cek ke dokter mata, ternyata minus 0,5 dan juga silinder. Kacamata udah ada, tapi saya pakainya masih on off, klo di depan laptop baru deh make, tapi sehari2 masih jarang banget. Ohyaa kecuali klo pas keluar dan lagi terik banget dipake deh si kacamata, biar lindungi dari matahari langsung dan debu heheh.
ReplyDeleteItu cocok koq Mbak dengan kacamatanya ;)
Aku juga pakai kacamata sejak kelas 3 SD mba.. koleksiku lumayan banyaaak dan suka banget
ReplyDeleteTernyata bisa ya pakai BJPS buat beli kacamata. Aku blm ada keluhan sih. Semoga matanya msh normal2 aja
ReplyDeleteTambah caem loo mba dengan kacamata "Sabian"nya...
ReplyDeleteSemoga sehat selalu yaa, mba.
Nggak ribet juga ya Mbak prosedurnya. Dan nominal segitu lumayan juga ya biar nggak banyak kocek kita yang keluar untuk punya kacamata baru.
ReplyDeleteSaya belum pernah coba sih. Tapi semoga bisa karena adekku kayaknya kacamatanya minta ganti lagi ini
ReplyDeleteOo.. Bantuannya berupa diskon frame kacamata ya. Lumayan jg sih
ReplyDeleteMalesnya itu ke faskes pertamanya karena kalau saya di Puskesmas dan antrinya panjang... padahal enak ya kacamata juga diganti oleh BPJS.
ReplyDeleteOh ternyata bisa ya beli kaamata pakai BPJS. Jadi mau ganti lensa kacamatanya nih.
ReplyDeleteCantik kok mba nya pake kacamata 😊
ReplyDeleteThanks infonya mba, jadi tau kegunaan bpjs selain ntuk digunakan dj rs yah
aku belum pernah beli kacamata pakai BPJS..lumayan banget ya mbak :)
ReplyDeleteaku aku aku, uda pernah 2x mencoba beli kacamata pakai BPJS... gak seribet itu kok kalau mau dijalani ya mba, cuma aku malesnya pas antri di RSnya, ya Allah ada kali 3 jam saking penuhnya :(
ReplyDeleteCakep mbak kacamatanya, pas dengan wajahnya yang imut hehe
ReplyDeleteMba juli, itu tips nomor 1 tentang tlpn dulu RS nya apa dokumen seperti KTp, Kk , Fc rujukan juga diperlukan waktu mba buat?
ReplyDeleteKrn saya sudah pernah berobat di RS tsb, jadi hanya butuh KTP, kartu Bpjs dan surat rujukan saja.
Delete