Tak Lagi Extream, Begini Jalanan Kelok Sembilan Sumatera Barat Saat Ini - Masih ingat sekali, ketika kami pulang ke kampung halaman dizaman dulu yang selalu melewati jalanan kelok sembilan Sumatera Barat. Jalanan yang sangat terkenal di Sumatera Barat karena extream-nya waktu itu.

Jalanan itu menghubungkan Provinsi Riau ke Sumatera Barat. Jadi, jika kami pulang kampung lewat Pelabuhan Buton Mengkapan Siak Riau atau Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau, pastilah melewati jalanan kelok sembilan yang aduhai ini.

Kampung halaman kami di kota Payakumbuh, sebuah kota di dalam Provinsi Sumatera Barat yang letaknya tak jauh dari jalanan kelok sembilan. Yaa...kalau kampungnya, sih, di pelosok-pelosok lagi. Namanya Baruah Gunuang. InsyaAllah next time, deh, saya akan bercerita tentang kampuang nan jauah di mato dakek di hati ini. Hehehe.

Oke...kita kembali lagi bercerita tentang jalanan kelok sembilan yang fenomenal. Dulunya, jalanan ini jalurnya sangat extream, ada 9 kelokan tajam, sempit, dipakai untuk 2 arah, berbatasan dengan jurang, diapit oleh perbukitan, dan banyak dilewati mobil-mobil berat dan besar. Kalau pas berpapasan dengan mobil berat di tengah kelokan, rasanyaaa....serasa bakal ketabrak atau masuk jurang! Antara dua itu.

Jalan kelok sembilan dulu.

Biasanya orang pulang kampung menggunakani kendaraan sewaan, atau biasa di sini disebut travel, bisa juga bus, atau kendaraan pribadi. Yang ngeri itu kalau kita naik travel, selama perjalanan itu nafas nggak beraturan, deg-degan, tegang, nggak akan bisa merem walaupun sebentar karena supirnya ngebut banget. Seperti manusia yang punya cadangan nyawa. Bahkan dulu saya sampai muntah-muntah saking pusing dan maboknya. Pernah kapok!

Tapi, sekarang jalanan kelok sembilan sudah tidak semenakutkan itu lagi. Malahan jalanan kelok sembilan sekarang menjadi salah satu destinasi wisata para pengunjung.

Jalanan kelok sembilan yang sekarang sudah dipersingkat menjadi sebuah jembatan tinggi yang kokoh. Jembatan ini diresmikan pada tahun 2013 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Jembatan ini menghubungkan perbukitan dengan jalanannya yang berlekuk indah dan pemandangan yang luar biasa.

Kelok sembilan Sumatera Barat sakarang.

Di pinggir jalan jembatan kelok sembilan ini juga banyak yang berjualan makanan, entah itu jagung bakar, sate padang, minuman, dan aneka cemila. Mereka menyiapkan tempat untuk dijadikan spot foto, agar pengunjung bisa mengabadikan moment dengan latar pemandangannya jembatan dan bukit. Super indah, masyaAllah!

Seorang pengunjung berfoto dengan latar pemandangan jembatan kelok sembilan.

Pemandangan di puncak jembatan. MasyaAllah.

Pandangan jembatan terlihat dari jalanan yang di bawah.

Sayangnya, saat lewat jembatan kelok sembilan saat itu kami tidak sempat berhenti dan berfoto karena hari sudah mulai gelap. Huhu. Harus ngulang lagi nih, nggak tahu mau! Semoga suami baca.. :D

Ya, meskipun jalanan kelok sembilan Sumatera Barat sudah tidak se-extream dulu, kita tetap harus hati-hati dan waspada, ya. Jalanan lintas Sumatera pada umumnya, ya, tetap berkelok. Namanya juga jalanan yang melintasi bukit dan lembah. Driving skill saya belum cukup levelnya untuk nyetir di jalanan seperti ini. Angkat tangan!

Baca juga: Perjalanan Panjang Lintas Sumatera 

Buat teman-teman yang sudah pernah melewati jembatan kelok sembilan ini, beruntunglah kalian karena tidak sempat merasakan extreamnya jalanan kelok sembilan zaman dahulu. Dan...buat teman-teman yang dulu sempat merasakan sensasi jalanan kelok sembilan yang extream, beruntunglah kalian karena sekarang tidak perlu merasakannya kembali. Cukup dikenang. Seperti saya, mengenangnya kembali dan mengabadikannya ke dalam tulisan.

By the way, saya rindu jalan-jalan lagi. Terutama jalan-jalan menuju kampung halaman tercinta. Pemandangannya, suasananya, orang-orangnya. Semuanya!

Semoga kelak ada kesempatan lagi untuk saya berkunjung ke sana lagi. Aamiin...

Terima kasih sudah membaca sampai akhir. :)

Video perjalanan melewati Kelok Sembilan Sumatera Barat, tonton di sini: