Pengalaman Pemilu di Masa Pandemi COVID-19
Pengalaman Pemilu di Masa Pandemi COVID-19 - Sempat was-was awalnya, ketika membaca berita bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) untuk Kepala Daerah akan tetap dilaksanakan meskipun masih dalam masa pandemi COVID-19. Pilkada serentak 2020 dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020, hari ini. Untuk Kota Batam, hari ini kami memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Walikota dan Wakil Walikota Batam.
Saya tidak akan membahas para pasangan calon, nggak akan. Saya hanya ingin bercerita bagaimana pengalaman saya yang tetap mengikuti pemilu meskipun masih di masa pandemi COVID-19.
Alhamdulillah, sejak usia saya 17 tahun dan mempunyai hak memilih, saya tidak pernah absen dalam memilih. Termasuk hari ini, meskipun masih di dalam masa pandemi. Awalnya sempat maju mundur, kebayang gimana ramainya TPS-TPS dipenuhi warga. Serem... Mana angka penyebaran virus COVID-19 nggak turun-turun dari puncaknya, malah terus-terusan makin tinggi kasus per-harinya.
Tapi saya baca-baca ulang, bagaimana skenario yang disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjaga protokol kesehatan para memilih maupun petugasnya. Akhirnya, saya yakin dan memilih untuk tetap berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2020 ini.
Pengalaman saya yang tadi ikut berpartisipasi, Alhamdulillah saya merasa cukup aman. Nggak seperti yang saya khawatirkan sebelumnya. Untuk di wilayah saya, nama Daftar Pemilih Tetap (DPT) diurutkan sesuai abjad lalu dibagi menjadi 3 shift untuk jadwal pencoblosannya.
Shift I: 07.30-09.00
Shift II: 09.00-10.00
Shift III: 10.300-12.00
Kebetulan, saya mendapat jadwal pencoblosan di shift II. Saya datang sesuai jadwal, sekitar jam 9.20 pagi. Sesampainya di lapangan yang merupakan fasilitas umum RW, saya melihat ada beberapa tenda biru. Ternyata ada 2 TPS yang ada di sana.
Saya langsung berjalan menuju ke TPS dimana nama saya terdaftar. Dan beginilah kira-kira prosedur yang saya jalani selama proses penyoblosan pemilu di masa pandemi:
1. Saya dipandu untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun yang sudah disiapkan.
2. Pengecekan suhu tubuh. Jika suhu tubuh kita di atas 37,3°C, maka kita akan dipandu untuk memilih di bilik suara khusus yang terpisah.
3. Petugas menjaga jarak sekitar 1 meter, menggunakan masker dan juga face shield.
4. Kita wajib menggunakan masker, membawa pena sendiri, membawa KTPel dan surat undangan.
5. Mengisi absen dan tanda tangan menggunakan pena yang kita bawa sendiri.
6. Kita diberikan sarung tangan plastik untuk melindungi kontak dengan orang-orang lainnya melalui paku coblosan yang dipakai berganti-gantian.
7. Kemudian kita boleh duduk di kursi yang letaknya berjarak-jarak untuk menunggu panggilan. Syukurnya saat itu sepi banget, jadi saya nggak pakai nunggu, langsung dikasih 2 surat suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, satu lagi untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota.
8. Masuk ke bilik suara dan coblos pasangan calon yang terbaik menurut kita.
9. Masukkan surat suara yang sudah kita coblos ke dalam kotak yang sudah tersedia.
10. Melepaskan sarung tangan plastik dan buang ke tempat yang sudah disediakan.
11. Petugas memberi tanda berupa tinta di jari kelingking kita menggunakan cotton bud yang disiapkan untuk satu orang satu untuk menjaga kebersihan dan kontak.
12. Kita kembali mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun yang sudah disediakan di depan pintu keluar TPS.
13. Selesai.
Sesampainya di rumah, saya langsung mendisinfeksi barang bawaan saya seperti dompet, KTPel dan pena, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun lagi, kemudian mandi.
Begitulah kurang lebih skenario yang sudah KPU siapkan untuk menjaga protokol kesehatan dalam melaksanakan Pilkada 2020 di masa pandemi ini. Alhamdulillah, berdasarkan pengalaman saya, skenario tersebut berjalan dengan baik dan saya pribadi merasa tetap aman selama berpartisipasi pemilu kali ini.
Semoga para petugas bisa selalu menjaga protokol kesehatan seketat mungkin, begitu pula dengan kita yang datang hanya untuk memilih.
Ikuti peraturan, hindari kerumunan, jaga jarak, pakai masker, bawa hand sanitizer, dan rajin mencuci tangan selama berada di luar rumah.
Jangan sampai golput, temen-temen. Nggak sampai 5 menit beres, kok. Tanpa kontak, tanpa harus berjarak dekat dengan orang-orang. Oh, ya! Kalau bisa nggak usah bawa anak-anak, ya...
Semoga pilihan kita hari ini berhasil memenangkan suara terbanyak dan bisa merealisikan harapan kita, ya!
Terima kasih sudah membaca sampai akhir.. :)
0 comments