Finally, 30 Years Old! - Alhamdulillah, bersyukur sekali Allah kasih kesempatan hidup sampai di usia 30 tahun hari ini. 6 Juli 1991, 30 tahun lalu saya dilahirkan sebagai anak kedua, anak bontot.
Saya bersyukur dilahirkan di keluarga saya yang sederhana, papa saya yang pekerja keras, mama saya yang pintar mengurus rumah dan keluarganya, serta saudara laki-laki yang asyik diajak main pada jaman bocah dulu.
Setiap berulang tahun, saya selalu flashback ke masa-masa lalu saya. Jaman anak-anak, masa remaja, masa-masa baru menginjak dewasa, sampai saat ini. Ada sedikit penyesalan ketika di masa muda, seperti perasaan, "Kenapa ya dulu aku begini, kenapa ya dulu aku nggak begitu?"
Yaa, itulah hidup, tidak ada yang sempurna. Dari kekurangan atau kesalahan yang lalu kita bisa ambil pelajaran dan hikmahnya saat ini.
Salah satu pencapaian impian saya dulu adalah menikah muda. Saya menikah di usia 22 tahun, sudah lulus Diploma 3 dan sudah bekerja. Saya ingin menikah muda karena saya ingin punya anak di usia muda, supaya saat anak-anak besar nanti saya belum tua-tua amat. Hehe.
Alhamdulillah, Allah lancarkan. Saat ini saya sudah punya 2 anak, Aal 7 tahun dan Maryam 4,5 tahun.
Ternyata menikah di usia mudah itu tidak mudah, dan saya harus berpikir jauh lebih dewasa dibanding teman-teman seusia saya lainnya yang masih pada asyik bermain dan menikmati masa mudanya.
Insecure? Pernah. Cuma saya nggak mau rasa itu terus tertanam, karena bahaya. Saya hanya berpikir simple, "Allah izinkan saya menikah muda dan menjadi ibu muda, berarti Allah percaya saya bisa dan saya mampu. Ya sudah, tinggal dijalani saja.. Sangat banyak ladang pahala di jalan yang saya tempuh saat ini, harusnya saya banyak bersyukur."
Semakin bertambah usia, saya semakin bersyukur. Satu per satu impian saya lainnya terwujud. Saya bisa menulis buku antologi bersama teman-teman komunitas, lalu saya menulis buku solo pertama yang berjudul "Mencintai Tanpa Syarat". Menjadi penulis, kadang saya ragu untuk melabeli diri saya sebagai seorang penulis. Tapi saya senang ketika dilabeli sebagai seorang penulis. Entah itu penulis buku, penulis blog, atau penulis daftar belanjaan. Hehe.
Masih banyak impian yang ingin saya wujudkan lagi kedepannya. Membuat buku lagi salah satunya. Lalu saya juga ingin kuliah lagi dan menjadi sarjana, bukan lagi sarjana muda nggak masalah, jadi mommy sarjana pun menarik juga. Hehe.
Soal gaya hidup, saya juga punya impian di usia 30 ke atas. Saya ingin hidup lebih sehat lagi, mulai dari makanan yang lebih sehat, rutin berolahraga, rajin skincare-an, semua saya ingin lakukan karena saya sayang diri saya sendiri.
Saya juga ingin hidup lebih lama, menua bersama-sama dengan suami saya, bersama-sama melihat anak-anak saya mencapai satu per satu impiannya, melihat mereka berkeluarga dan bahagia dengan kehidupannya masing-masing.
Ahh, 30 tahun hari ini membuat saya banyak merenung. Merenungi masa lalu, membayangkan masa depan, berdoa semoga Allah selalu memberikan hal-hal baik kepada saya dan keluarga, memudahkan saya menghadapi ujian hidup, dan yang terpenting saat ini adalah kesehatan.
Kalau cerita soal kesehatan, saya jadi ingat lagi soal pandemi yang belum berakhir, jumlah kasus justru semakin melonjak. Rumah sakit penuh, orang yang tadinya sehat bisa tiba-tiba sakit dan meninggal. Hampir setiap hari saya terima berita duka dari circle saya.
Ya Allah, dari semua harapan-harapan yang dibuat manusia, memang hanya takdirMu lah yang paling pasti. Semoga Allah senantiasa mengizinkan harapan-harapan kita dan menyudahinya dengan sebaik-baiknya akhir dari semua harapan.
Saya rasa itulah impian akhir dan terbesar dari semua manusia, meninggal dalam keadaaan beriman, bertakwa dan khusnul khatimah.
Ah, selalu sedih kalau membahas ini, mengingat diri ini masih banyak kurang dan merasa belum menjadi sebaik-baiknya manusia.
Yaa, begitulah cerita saya di usia baru 30 tahun ini. Banyak hal yang harus disyukuri, jangan berhenti bermimpi, tapi tetap harus ingat hari akhir.
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”
Terima kasih teman-teman yang sudah membaca tulisan ini sampai akhir... :)
0 comments